BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Metode Pemanfaatan Limbah Organik
Ada beberapa macam
pemanfaatan limbah organik untuk dijadikan pakan ternak ruminansia, antara
lain:
-
Pembuatan Hay
-
Pembuatan Silase
-
Amoniasi
-
Fermentasi
-
Complete Feed
2.2 Complete Feed (Pakan
Lengkap)
Pakan
utama ternak Ruminansia terdiri dari hijauan dan pelengkap nutrisinya yaitu
konsentrat / pakan tambahan. Tetapi ketersediaan hijauan pakan ternak kadang
tidak terus menerus tersedia terutama dimusim kemarau, dimana rumput sulit
didapatkan. Padahal ketersediaan hijauan yang tetap sangat menentukan
produktivitas ternak , disamping itu pemberian hijauan yang tidak selalu ada
bisa menimbulkan stress dan akan mengakibatkan ternak rentan terhadap berbagai
penyakit. Kenyataan dilapangan banyak dijumpai peternak belum sesuai dalam
memberikan pakan ternak yang dibudidayakan sehingga hasilnya tidak optimal.
A. Pengertian Complete Feed.
Secara umum Complete Feed adalah suatu teknologi formulasi pakan
yang mencampur semua bahan pakan yang terdiri dari hijauan ( limbah pertanian )
dan konsentrat yang dicampur menjadi satu tanpa atau hanya sedikit tambahan
rumput segar. Pakan Komplit adalah ransum berimbang yang telah lengkap untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi ternak, baik untuk pertumbuhan, perawatan jaringan
maupun produksi. Dalam pemberiannya, ransum ini tidak memerlukan tambahan
apapun kecuali air minum. Dengan pemberian pakan komplit, lebih praktis dan
sangat menghemat tenaga kerja serta petani tidak perlu lagi setiap hari mencari
rumput.
B. Manfaat Complete Feed
Pakan
jadi (complete feed) perlu diperhatikan dan dikembangkan mengingat
keunggulan-keunggulan yang dimiliki antara lain:
- Menjamin suplai pakan ternak
sepanjang waktu.
- Mendukung program industrialisasi
peternakan di daerah subur dan marginal.
- Mobilitas pakan antar daerah lebih
efektif dan efisien.
- Meningkatkan nilai tambah ekonomi.
- Pakan jadi dapat dibuat dari
bahan-bahan hasil pertanian sebagai sumber seratnya seperti ampas tahu, kulit
kacang tanah, jerami, kedelai, tongkol jagung, pucuk tebu, dll. Ditambah hasil
agroindustri sebagai sumber energi yaitu pollar (hasil produksi gandum), dedak
padi, tapioka, molases,onggok (hasil produksi tapioka) dll. Bahan-bahan sumber
protein seperti bungkil kopra, bungkil sawit, kulit kopi, kulit coklat/ kakao
dan urea. Dilengkapi dengan sumber mineral seperti garam dapur, tepung tulang,
mineral, dll.
C. Metode Processing
Teknologi pengolahan hasil pertanian
dan hasil agroindustri menjadi Complete Feed merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan nilai hasil produksi dengan menggunakan metode prosessing yang
terdiri dari:
1.
Perlakuan pencacahan (chopping) untuk merubah ukuran
partikel dan melunakkan tekstur bahan agar konsumsi ternak lebih efisien.
2.
Perlakuan pengeringan (drying) dengan panas matahari atau
alat pengering untuk menurunkan kadar air bahan.
3.
Proses pencampuran (mixing) dengan menggunakan alat
pencampur (mixer) dan perlakuan penggilingan dengan alat giling yang disebut Hammer
Mill dan terakhir proses pengemasan.
2.3 Pembuatan
Complete Feed
A.
BAHAN – BAHAN
1.
Jerami : 52 kg
2.
Ampas Singkong : 8 kg
3.
Katul : 38 kg
4.
Dolomit : 0,5 kg
5.
Mineral ( Feed Suplement ) : 0,5 kg
6.
Garam Krosok : 2 kg
7.
Urea : 1.25 kg
8.
Probiotik ( EM 4 ) : 0,5 kg
9.
Molases : 2,8 kg
10.
Temulawak : 0,1 kg
Sumber
: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Semarang, 2009
B. CARA PEMBUATAN
1.
Jerami padi dicacah ( semakin kecil semakin baik ), kemudian dihamparkan diatas
terpal dan diatasnya ditabur dedak, ampas singkong dan diikuti mineral serta
kalsit.
2.
Buat Larutan Garam, Urea, Tetes Tebu ( Molases ) dan Probiotik ( EM 4 ) dengan
air secukupnya.
3.
Semprotkan / Percikkan larutan No. 2 keatas hamparan bahan No. 1, selanjutnya
diaduk – aduk hingga merata dan bila perlu ditambah air hingga kadar air
campuran mencapai 60 %.
4.
Untuk mengukur Kadar Air , adonan dikepalkan ditangan bila tangan basah tapi
air tidak menetes berarti takaran kadar air sudah cukup.
5.
Masukkan adonan No. 3 kedalam drum plastik, dipadatkan dan tutup rapat ( tidak
ada udara luar yang masuk ).
6.
Pakan Komplit hasil fermentasi ini dapat digunakan setelah 3 hari proses
fermentasi berlangsung.
C. CARA PEMBERIAN PAKAN
1. Setelah 3 hari difermentasi Pakan Komplit siap diberikan kepada
ternak.
2. Takaran pemberian Pakan Komplit adalah 5 % dari Bobot Ternak dan
diberikan 2 – 3 kali sehari.
3. Setelah pemberian pakan drum plastik ditutup lagi rapat – rapat
agar udara luar tidak masuk.
4. Dengan perlakuan yang benar Pakan Komplit ini dapat bertahan
selama 1,5 bulan.
D. Inovasi Bentuk Pakan Complete
Feed
Salah
satu bentuk pakan jadi yang telah dikembangkan adalah pembuatan roti sapi
(wafer). Pengolahan pakan yang berasal dari hijauan dan hasil Produksi
pertanian menjadi roti sapi dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas dan
palatabilitas, mempermudah pengangkutan serta menjaga kontinuitas ketersediaan
bahan pakan.
Cara
pembuatan roti sapi secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Rumput dan hasil Produksi pertanian dicacah dengan ukuran 3-5 cm, yaitu untuk mempercepat proses pengeringan serta mempermudah dalam pencampuran dengan bahan perekat.
1. Rumput dan hasil Produksi pertanian dicacah dengan ukuran 3-5 cm, yaitu untuk mempercepat proses pengeringan serta mempermudah dalam pencampuran dengan bahan perekat.
2.
Rumput dan hasil Produksi pertanian yang sudah dicacah dan leguminosa
dikeringkan dibawah sinar matahari (kurang lebih 24jam).
3.
Leguminosa yang sudah dikering kemudian digiling. Rumput dan hasil Produksi
pertanian yan sudah kering dicampur dengan bahan perekat sampai rata. Kemudian
ditambahkan leguminosa yang telah digiling dan konsentrat, serta diaduk sampai
rata.
4.
Campuran yang sudah homogen dimasukkan kedalam cetakan (mall) yang telah
dipanaskan untuk dipadatkan. Kemudian dikeluarkan dari cetakan dan dibiarkan
selama kurang lebih 24 jam pada suhu kamar.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Complete feed merupakan salah satu
alternatif pengolahan pakan yang sangat menjanjikan. Karena bahan yang
digunakan tidak harus mahal dan susah dicari, asalkan kita memahami aturan atau
tahap-tahap yang perlu kita lakukan. Akan tetapi, peningkatan
pengetahuan peternak tentang pengolahan pembuatan complete feed sebagai sumber pakan terutama pada musim kemarau,
dan pengetahuan peternak untuk penyusunan ransum sapi potong sangat penting, supaya
daya guna complete feed bisa maksimal dan Peternak
dapat membuat complete feed secara mandiri.
3.2 Saran
Dalam pembuatan complete
harus tetap memperhatikan beberapa hal, sperti bahan baku, proses pembuatan,
pengaturan kandungan ransum, bentuk pakan complete feed dan juga waktu
pemberian kepada ternak. Agar hasilnya sesuai dengan yang diinginkan atau
diharapkan